Banyak siswa tingkat akhir SMA mengalami dilema dalam menentukan jurusan kuliah. Hal ini sering kali dipicu oleh kurangnya pemahaman mendalam mengenai potensi diri dan minat nyata yang mereka miliki. Kondisi ini dirasakan oleh Hekkel, seorang siswa asal Bandung yang masih dilema dengan pilihannya. Namun, masalah ini teratasi dengan hadirnya Talents Mapping. Layanan ini merupakan program kolaborasi Sakola Kembara dengan Pathfinder Consulting untuk mewujudkan akses pembelajaran setara bagi seluruh anak di Indonesia melalui pemetaan bakat dalam semangat #PendidikanUntukSemua.
Talents Mapping atau pemetaan bakat adalah metode untuk mengenali sifat alami atau bakat dominan yang konsisten muncul dalam diri seseorang. Secara lebih sederhana, Talents Mapping akan menghasilkan prediksi mengenai potensi yang unggul dalam diri seseorang. Nantinya, potensi tersebut dapat dijadikan acuan dalam menentukan pilihan hidup di masa depan. Seperti yang sudah dirasakan oleh Hekkel Rasky MF, di mana dia mendapatkan insight mendalam yang mengubah cara pandangnya. Program ini memberikan banyak pembelajaran dasar yang sangat berguna bagi persiapan masa depannya.
Terjebak di Persimpangan: Antara Ekspektasi Keluarga dan Keraguan Diri
Hekkel adalah salah satu siswa Sakola Kembara yang sedang berjuang menembus perguruan tinggi impian. Awalnya, dia mengaku merasa bingung dengan pilihan jurusan yang akan dipilihnya. Meski di dalam hatinya dia yakin memiliki keunggulan, dia tidak mengerti pasti apa bentuk keunggulan tersebut. Kebingungan ini diperumit dengan perbedaan pandangan dengan keluarga; saat Hekkel ingin masuk jurusan Teknik, keluarga justru menyarankannya mengambil jurusan Manajemen.
Baca Juga: Sinergi Talents Mapping: Menjemput Karir Impian di Ambang Batas Potensi
Selain itu, Hekkel juga berjuang dengan rasa percaya diri. Sebelum mengenal pemetaan bakat, ia cenderung terlalu fokus pada kelemahannya dan merasa khawatir karena tidak bisa mahir dalam segala hal.
“…aku berhenti fokus pada kelemahan. Dulu aku selalu khawatir karena tidak mahir di segala hal…”,
Menemukan Sang “Maximizer” yang Unik: Perubahan Pola Pikir Setelah Pemetaan Bakat
Pemetaan bakat yang telah dilakukan Hekkel memberikan banyak manfaat dan perubahan nyata bagi pola pikirnya. Hal yang paling membuatnya berkesan adalah ketika mengetahui potensi yang dimilikinya, dia merasa tidak perlu lagi menjadi orang lain dan terus fokus menjemput kesuksesan dengan talent yang dia punya. Kegelisahan dalam memilih jurusan kini telah sirna dan semuanya terasa lebih jelas.
Dalam sesi konsultasi, Hekkel juga mengungkapkan dia menemukan keunikan dirinya yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Saat itu mentor menjelaskan sifat Hekkel yang selalu ingin memperbaiki sesuatu yang sudah bagus menjadi luar biasa, ternyata sifat itu bernama Maximizer.
“Aku merasa unik ketika Kakak Mentor menjelaskan bahwa sifat aku yang selalu ingin memperbaiki sesuatu yang sudah bagus menjadi luar biasa dan tidak suka melakukan hal yang sekadar ‘standar’, ternyata adalah talent aku yang bernama Maximizer. Aku langsung sadar ‘Oh, ini yang bikin aku unik.’Ternyata dorongan untuk meningkatkan kualitas hingga level terbaik itu bukan sifat rewel, tapi kekuatan alamiku untuk mencapai keunggulan.”
Selain menemukan jurusan dan potensi yang cocok untuk dirinya, Hekkel juga menemukan strategi belajar yang efektif dan bidang karier yang paling bisa memaksimalkan bakat alaminya.
Baca Juga: Ironi Aksara: Membongkar Kesenjangan Pendidikan Indonesia
Siswa asal Bandung itu juga mengaku, mentor berhasil menciptakan suasana yang suportif. Hekkel menganggap mentor benar-benar bisa menghubungkan hasil tes dengan pengalaman hidupnya. Lebih dari itu, dia juga mendapatkan arahan langkah kedepan dalam memilih jurusan kuliahnya secara spesifik sesuai hasil asesmen miliknya.
Langkah Hekkel Kedepan dan Pesan Untuk Sobat Kembara
Setelah mengetahui potensi dan jurusan yang menjadi peluang karier Hekkel, dia menjadi lebih fokus mengembangkan kekuatan utamanya sambil tetap mengelola kelemahan agar tidak menghambatnya. Hekkel pun mantap mengejar jurusan Teknik Industri dan mulai membangun kedisiplinan harian untuk mencapainya.
Kolaborasi Sakola Kembara dan Talents Mapping berhasil menjadi jembatan antara Hekkel dengan masa depan yang dia impikan.
Di akhir testomoninya, Hekkel menitipkan pesan bagi sobat Kembara lainnya tentang jati diri yang tidak perlu dicari dari luar, karena ia sudah ada di dalam diri, tetapi perlu dipetakan agar terlihat jelas. Talents Mapping dapat menjadi solusi sekaligus investasi bagi sobat Kembara dalam menemukan jati diri dan menentukan pilihan masa depan. Menurutnya, tes ini adalah harta karun pribadi yang membimbing kita untuk melangkah tanpa rasa takut ke masa depan.
Sobat Kembara bisa merasakan pengalaman transformasi seperti Hekkel dengan mengetahui lebih jauh tentang Talents Mapping melalui proses pembelajaran yang mendalam di laman talentsmapping.id.
