Transportasi Terbatas Bukan Halangan: Cerita Rayhan Menjemput PTN Impian

Pendidikan adalah komponen krusial yang menjadi pendorong suksesnya seseorang di masa depan. Namun, di Indonesia topik pendidikan selalu saja terjerat dengan isu ketidakmerataan. Salah satu faktor utama yang memperparah ketidakmerataan tersebut adalah masalah transportasi terbatas.

Seperti kisah Rayhan, seorang anak yang tinggal di tengah keterbatasan akses tersebut, impiannya untuk melanjutkan studi di PTN terbaik hampir tercerahkan. Ia harus bergantung pada keterbatasan kendaraan orang tuanya untuk bisa bersekolah.

Rayhan, Sang Pemilik Mimpi Besar

Rayhan adalah seorang siswa Sakola Kembara yang tinggal bersama keluarganya di desa, tepatnya di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Keluarga Rayhan hidup dengan transportasi terbatas. Kendaraan yang dimiliki mereka hanya sedikit, untuk Rayhan bisa sampai ke sekolah harus bergantian dengan kedua orang tuanya.

“Tantangan terbesarku dalam belajar adalah aku tidak punya kendaraan pribadi, jadi aku harus nunggu kendaraan orang tua tidak terpakai” Kata Rayhan saat diminta bercerita mengenai Sakola Kembara.

Kondisi tersebut membuktikan bahwa, akses transportasi menjadi hal yang penting untuk mendukung pendidikan anak Indonesia. Sayangnya, transportasi umum tidak sepenuhnya akan menyelesaikan masalah, terutama bagi keluarga yang jauh dari akses transportasi publik.

Baca Juga: Kesejahteraan Guru sebagai Pilar Utama Masa Depan Indonesia

Sakola Kembara Jadi Jembatan Harapan yang Berharga

Keterbatasan membuat Rayhan hampir pupus dengan impiannya, yakni menjadi mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia.

Namun, Sakola Kembara berhasil menjadi jembatan bagi Rayhan untuk mewujudkan mimpinya. Setelah mengenal Kembara, Rayhan menjadi lebih semangat bersekolah dan memiliki tujuan yang jelas setelah lulus sekolah.

“Aku jadi lebih semangat sekolah dan punya tujuan yang jelas setelah lulus. Aku jadi percaya diri untuk kuliah, padahal dulu nggak kepikiran sama sekali. Sekarang aku punya teman-teman yang juga semangat belajar, jadi saling dukung.” Ucap Rayhan.

Rayhan mengikuti seluruh proses pembelajaran di Sakola Kembara, termasuk mengikuti asrama intensif di Kembara. Dia mengaku kegiatan tersebut menjadi hal yang paling berkesan karena bisa mendapatkan ilmu dan teman-teman baru seperjuangan.

Perubahan Besar Terwujud dalam Hidup Rayhan

Setelah mengenal Sakola Kembara, Rayhan juga merasakan banyak perubahan dalam hidupnya yang lebih dari sekadar bimbingan belajar tambahan.

Rayhan merasa sangat Bahagia mendapatkan mentor dan koneksi yang luas lewat Sakola Kembara. Bertemu dengan pembimbing dan mentor yang bekerja di top company atau kuliah di luar negeri membuatnya merasa “bisa juga seperti mereka”.

Rayhan merasa ada yang percaya padanya, dan hal ini memotivasinya untuk membuktikan bahwa ia bisa sukses. Bagi Rayhan, Sakola Kembara bukan hanya bimbingan belajar, tetapi sudah seperti keluarga kedua yang selalu siap mendukungnya.

Kini, tantangan transportasi terbatas tidak lagi menjadi tembok penghalang mimpi Rayhan.

Itulah cerita Rayhan meraih impiannya, Sobat Sakem juga dapat membantu anak-anak lain bisa seperti Rayhan dengan menjadi donatur di Sakola Kembara, yuk ikut berdonasi dan wujudkan #PendidikanUntukSemua. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *