Cerita Volunteer Syifa: Perjalanan Berdampak Syifa sebagai Volunteer Sakola Kembara

Cerita Volunteer Syifa: Perjalanan Berdampak Syifa sebagai Volunteer Sakola Kembara

Awal Perjalanan Menjadi Volunteer yang Berdampak

Syifa Latifah Salsabila, mahasiswa Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2024 asal Kota Bandung, memulai langkahnya sebagai volunteer Sakola Kembara pada tahun 2025.

Keputusan ini lahir dari fase refleksi diri ketika capaian akademik menurunkan rasa percaya diri. Namun dari titik tersebut, muncul keinginan kuat untuk tetap berdampak dan memberi manfaat bagi orang lain.

Menjadi volunteer bukan sekadar aktivitas sosial, tetapi jalan untuk mengubah rasa kurang berharga menjadi aksi nyata yang berdampak. Ilmu psikologi yang dipelajari di bangku kuliah diterapkan langsung dalam kegiatan mengajar dan peran Student Talent and Academic Pathway Kesiswaan.

Momen Refleksi yang Memberi Dampak Emosional

Salah satu pengalaman paling berdampak adalah ketika Syifaa mendengarkan impian para siswa dalam sesi refleksi. Semangat dan mimpi besar mereka menjadi pengingat bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk bercita-cita. Momen ini berdampak besar pada kondisi mentalnya yang saat itu sedang kehilangan motivasi dan merasa overwhelmed.

“Ketika mendengarkan impian teman-teman siswa dalam sesi refleksi. Banyak mimpi hebat yang dimiliki oleh mereka, semangat mereka dalam meraih impiannya. Sedikit banyak menampar aku yang tengah overwhelmed dan kehilangan motivasi saat kuliah.” Tutur Syifa.

Dari para siswa, Syifa justru mendapatkan energi positif dan semangat hidup. Interaksi sederhana ini membuktikan bahwa dampak pendidikan tidak selalu datang dari ruang kelas formal.

Dampak Personal dan Sosial Selama Menjadi Volunteer

Selama terlibat di Sakola Kembara, Syifa merasakan banyak perubahan berdampak. Ia menjadi lebih bersyukur atas akses pendidikan, lebih peka terhadap ketimpangan pendidikan, dan menemukan purpose baru dalam hidup. Lingkungan yang suportif membuatnya lebih percaya diri, berani berbicara saat mengajar, dan siap menghadapi tantangan baru.

Dampak sosial juga terasa kuat. Bertemu banyak orang hebat, belajar bekerja dalam tim yang beragam, serta berada dalam komunitas yang satu visi menjadi pengalaman berharga. Dukungan dari tim dan pimpinan yang suportif memperkuat proses pengembangan diri secara berkelanjutan.

“Aku belajar kerja bareng tim dengan latar belakang yang beragam, Aku jadi lebih percaya diri dan berani ambil tantangan baru, Aku ketemu komunitas baru yang satu visi dan inspiratif, Aku dapat koneksi dan pengalaman yang ngaruh ke karier juga, Aku ketemu orang-orang hebat dari berbagai bidang, yang sebelumnya nggak kepikiran bisa kenal, Dengar cerita kakak-kakak lain yang kerja di top company atau kuliah di luar negeri bikin aku makin termotivasi.” 

Pengalaman yang Berdampak pada Masa Depan

Pengalaman di Sakola Kembara tidak berhenti pada aktivitas volunteer. Jaringan, pelatihan, dan pengalaman lapangan berdampak langsung pada pengembangan karier. Mendengar kisah para kakak volunteer dari berbagai bidang membuka wawasan dan meningkatkan motivasi untuk terus berkembang.

Syifa menyadari bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten dan berdampak. Sakola Kembara menjadi ruang aman untuk belajar, bertumbuh, dan memberi makna pada setiap proses.

Saatnya Kamu Ikut Berdampak Bersama Sakola Kembara

Program seperti Sakola Kembara penting untuk terus didukung agar dampaknya semakin luas. Di tengah tantangan pendidikan di Indonesia, gerakan berbasis komunitas ini memberi harapan nyata bagi siswa, volunteer, dan masyarakat.

Jika kamu ingin mengembangkan diri, membangun makna hidup, dan menciptakan dampak nyata, inilah saatnya bergabung. Daftar dan ambil peran berdampak mu sekarang.