Jarak jauh tidak lagi jadi penghalang untuk Muttaqin bisa berdampak pada inklusivitas pendidikan di Indonesia, terutama bagi yang belum merasakan akses pendidikan yang layak.
Sahabat Kembara, kita hidup di era ketika jarak bukan menjadi penghalang untuk berkarya. Banyak hal bisa dilakukan dari mana saja, selama ada kemauan dan komitmen. Begitu juga dengan cerita Muttaqin, seorang mahasiswa Psikologi di University of Tunis El-Manar. Meski jauh dari Indonesia, Qin memilih untuk terlibat aktif sebagai volunteer di Sakola Kembara. Jalan yang dipilih tentu tidak mudah, banyak hal yang harus dipelajari dan kemampuan beradaptasi menjadi kunci utamanya.
Perjalanan Muttaqin saat Ikut Sakola Kembara
Muttaqin mulai mengenal Sakola Kembara dari rasa kagumnya melalui komunitas yang masih peduli dengan akses pendidikan yang layak untuk anak-anak menengah ke bawah di Indonesia. Dari situlah, Qin meyakinkan dirinya untuk daftar dan akhirnya diterima menjadi volunteer dengan role Head of SEO Writer.
Tantangan Menjadi Volunteer Jarak Jauh
Menjalani peran sebagai volunteer dari luar negeri tentu bukan hal yang mudah bagi Muttaqin. Perbedaan waktu 6 jam membuatnya harus pintar-pintar membagi waktu untuk mengerjakan tugas, kuliah dan kontribusi Sakola Kembara. Kesibukan kampus yang cukup padat juga sering jadi hambatan. Namun, semua itu diatasi dengan menerapkan skala prioritas agar tetap bisa bekerja secara konsisten. Menurutnya, tantangan jarak jauh bukan alasan untuk tidak berkontribusi, tetapi justru menjadi alasan tambahan untuk menunjukkan komitmen.
Apa yang Membuat Muttaqin tetap Semangat?
Muttaqin percaya bahwa tulisan punya peran penting. Setiap artikel yang dibuat adalah upaya kecil untuk membantu anak-anak Indonesia meraih masa depan yang lebih baik. Semangat itu yang membuatnya bertahan, bahkan ketika jadwalnya sedang tidak bersahabat.
Baca Juga: Digitalisasi dan Ketimpangan Akses Belajar Online di Indonesia
Harapan Muttaqin untuk Sakola Kembara
Muttaqin berharap Sakola Kembara bisa terus berkembang dan memperluas akses pendidikan gratis ke lebih banyak daerah. tetap menjadi ruang belajar yang terbuka, ramah, dan berdampak, terutama bagi anak-anak yang selama ini sulit menjangkau fasilitas pendidikan.
Baginya, Sakola Kembara bukan sekadar program yang memfasilitasi bimbel gratis, tetapi gerakan untuk memastikan bahwa setiap anak punya kesempatan belajar tanpa terkendala jarak, biaya, maupun keadaan.
Pesan untuk Donatur
Muttaqin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur yang telah mendukung Sakola Kembara. Berkat kebaikan mereka, banyak anak Indonesia akhirnya bisa merasakan pendidikan yang lebih layak.
Muttaqin berharap dukungan ini bisa terus berjalan, agar semakin banyak anak yang mendapat kesempatan belajar dan mewujudkan mimpinya. Menurutnya, setiap donasi bukan hanya nominal uang yang diberikan, tetapi jadi langkah nyata untuk masa depan yang lebih adil bagi generasi berikutnya.
Meski hanya sebatas volunteer remote, jarak jauh tidak pernah menghentikan langkah Muttaqin ikut membawa perubahan. Perjalanannya menjadi pengingat bahwa kontribusi bisa datang dari mana saja, asal ada kemauan untuk bergerak.
Sahabat Kembara juga bisa ikut membuka pintu kesempatan bagi lebih banyak anak di Indonesia. Dukunganmu sangat berarti untuk mewujudkan pendidikan yang layak bagi mereka. Mari bersama menjaga harapan dan terus mendukung #PendidikanUntukSemua.
