Data dari BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan Indonesia masih berada di peringkat 72 dari 140 negara dalam Indeks Kualitas Pendidikan Global UNESCO pada tahun 2024. Jika dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya, pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal dari segi kualitas dan aksesibilitas.
Data Kemendagri menunjukkan pada tahun 2024 sebanyak 15% siswa SMA tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (jenjang D1-S1). Adanya jumlah ini menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu berbenah dalam pendidikannya.
Seperti yang Sahabat Kembara ketahui, bahwa pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya maju. Sampai saat ini, penyelenggara negara masih terus berupaya memajukan pendidikan di Indonesia. Sebagai masyarakat, Sahabat Kembara juga ingin berperan bukan? Tapi bagaimana ya caranya? Yuk, simak cara Hilmi mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia!
latar belakang Hilmi
Hilmi merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kepedulian dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Meskipun berstatus PNS, tidak serta merta membuatnya puas dalam memberikan dampak bagi negara.
Bagaimana awal mula dirinya memilih Sakola Kembara sebagai tempat menyalurkan kepeduliannya itu? Pastikan kamu simak lebih lanjut ceritanya!
awal mula kenal sakola kembara
Awal mula Hilmi mengenal Sakola Kembara cukup unik. Tidak seperti donatur kebanyakan, ia punya pengalaman mengemban posisi sebagai pengajar bersama Founder Sakola Kembara.
“Saya dulu pernah ikut mengajar bareng Rommi di SD pelesiran yang di sana saya sudah melihat passion beliau dalam mengajar dan dekat dengan anak-anak, sehingga saya bisa percaya dengan Sakola Kembara.” Ujarnya.
Melihat Founder yang memiliki passion dan berdedikasi dalam memajukan pendidikan. Hal tersebut memberikan dirinya sebuah kepercayaan. Kepercayaannya terhadap Sakola Kembara, membuat Hilmi memutuskan untuk berdonasi rutin di Sakola Kembara demi membantu anak-anak mendapatkan akses pendidikan.
Baca Juga: Membanggakan, Founder Sakola Kembara Kembali Tuai Prestasi
Alasan Berdonasi Rutin di Sakola Kembara
Bukan hanya bermodal kepercayaan belaka yang membuat Hilmi memutuskan menjadi donatur di Sakola Kembara, berdonasi secara rutin di Sakola Kembara juga bermuara dari kepeduliannya terhadap pendidikan di Indonesia. Ada nilai dan isu yang membuatnya penting untuk dipedulikan, yaitu pemerataan pendidikan. Melalui Sakola Kembara yang juga memiliki kepedulian terkait hal tersebut, Hilmi berperan sebagai donatur tetap yang berdonasi rutin melalui dana yang dikeluarkannya.
Harapan Sebagai Donatur Tetap
Sebagai donatur tetap yang memberikan donasi rutin, Hilmi tentu memiliki harapan untuk Sakola Kembara. Saat ditanya, ia berharap bahwa donasi yang diberikannya dapat membantu dan menjadi jembatan akses pendidikan untuk semua.
Bentuk Akuntabilitas Sakola Kembara untuk Donatur
Hilmi mengaku bahwa Sakola Kembara cukup akuntabel sebagai lembaga yang dipercaya oleh para donatur. Sakola Kembara membuktikan akuntabilitasnya melalui laporan kegiatan dan perkembangan program. Selain itu, menurutnya transparansi laporan donasi juga menjadi hal yang harus diperhatikan dalam bidang ini.
“Penting karena dapat menjadi tolak ukur akuntabilitas pengelola maupun untuk mendapatkan kepercayaan donatur.” Ujar beliau saat ditanya tentang pentingnya laporan donasi.
Konsistensi lembaga dalam transparansi ini bisa menjadi modal untuk meningkatkan kepercayaan donatur selanjutnya. Harapannya, Sakola Kembara dapat terus berkembang, bisa memperluas rekrutmen mentornya, dan memperluas jangkauannya.
Sahabat Kembara juga mau berperan dalam pemerataan pendidikan di Indonesia? Langsung saja daftar jadi donatur tetap di Sakola Kembara, seperti Hilmi.