Bandung, 18 Oktober 2025 – Sakola Kembara, bimbingan belajar masuk perguruan tinggi secara gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera di pelosok, resmi berbadan hukum dengan ditandatanganinya Akta Anggaran Dasar Yayasan Sakola Kembara Indonesia pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2025 di Bandung.
Acara penandatanganan berlangsung di Jalan Cihapit No.27, Bandung Wetan, dengan disaksikan oleh notaris Haneke Rani serta para pembina, pengawas, dan pengurus yayasan. Agenda dimulai pukul 11.00 WIB dengan sambutan dari CEO sekaligus pendiri Sakola Kembara, Rommi Adany, dilanjutkan pembacaan isi akta dan penandatanganan resmi.
Salah satu pembina yayasan, Sandro Mihradi, menegaskan pentingnya intervensi pendidikan sejak dini agar anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa bersaing masuk perguruan tinggi.
“Pendidikan adalah tools paling efektif untuk me-leverage kesejahteraan masyarakat. Banyak calon mahasiswa sebenarnya berpotensi masuk PTN, tapi karena keterbatasan ekonomi mereka tidak bisa bersaing. Mereka tidak punya fasilitas memadai, sehingga perlu ada intervensi. Sakola Kembara hadir tepat di titik itu—mendampingi siswa agar lebih kompetitif sejak awal,” ujarnya.
Pandangan serupa disampaikan Ismir Kamili, pembina lainnya, yang menilai pendidikan memiliki tiga peran fundamental bagi bangsa. Menurutnya, pendidikan bukan hanya mencerahkan dan memerdekakan, tetapi juga menjadi cara paling efisien dan massal untuk mengubah nasib. Ia menambahkan, pendidikan berperan sebagai perekat sosial. “Banyak konflik muncul karena masyarakat kurang well educated. Pendidikan justru mempersatukan, dan ini alasan mengapa Sakola Kembara penting: menjadi jembatan bagi anak-anak desa untuk mengubah nasib sekaligus memperkuat bangsa,” tutur Ismir.
Dengan pengesahan akta yayasan ini, Sakola Kembara semakin siap memperluas jangkauan program bimbingan belajar gratis, mentoring, dan pendampingan bagi siswa pra sejahtera di pelosok agar dapat bersaing masuk perguruan tinggi negeri.

Selain penandatanganan, acara juga diisi dengan sambutan dari jajaran pembina dan pengawas, serta presentasi visi-misi yayasan dan perencanaan ke depan oleh CEO. Hadir pula para pembina lain seperti Puja Pramudya dan pengawas, Dzulfikar Akbar Cordova. Tidak hanya itu pengurus lain seperti Liea Fadlie sebagai CMO dan Siti Aisyah Nurul Qolbi sebagai COO juga turut hadir menandatangani akta tersebut.
Beberapa pembina dan pengawas yang berhalangan hadir memberikan surat pernyataan maupun kuasa resmi, di antaranya Fitri Hartati, Fathul Wahid, Muhammad Farhan Jati, Abigail, Alexander Ferdinan Tuati, Zahra Raudhatul, serta Niken Roro Hapsari.
Dengan legalitas yayasan ini, Sakola Kembara semakin kokoh untuk mewujudkan misi membuka akses pendidikan tinggi bagi anak-anak desa di Indonesia. Ke depan, yayasan ini siap melangkah lebih jauh dengan memperluas jangkauan program dan melebarkan sayap perjuangan dari sembilan cabang rumah belajar yang sudah ada.
Melalui bimbingan belajar gratis, mentoring, dan pendampingan persiapan kuliah, Sakola Kembara berkomitmen mendampingi generasi muda di pelosok agar semakin banyak siswa berpotensi yang mampu bersaing masuk perguruan tinggi negeri, sekaligus mendorong peningkatan taraf pendidikan masyarakat pra sejahtera di Indonesia.
